Social Icons

Pages

Minggu, 04 Agustus 2013

Longdress w/ long-term sweetness left

Setiap orang pasti punya baju kebangsaan. Itu loh, semacam baju yang suka sering sekali dipakai, baju yang termasuk golongan CKP, Cuci-Kering-Pakai. Saya punya beberapa baju kebangsaan. Salah satunya longdress bergaris-garis ini. Longdress ini saya dapatkan gratis, saya dapat lungsuran baju dari mami. Waah, senangnya! Walaupun longdress ini mungkin sudah berumur 30-an tahun, bahkan bisa jadi umurnya lebih tua lagi (woow, agak terpana juga sama umurnya), tapi baju ini bahannya masih bagus , modelnya simpel tapi menawan. Pokoknya saya sukaa banget!

Awalnya saya mengenakan longdress ini hanya di acara-acara tertentu saja, seperti saat pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau di acara keluarga. Namun lama kelamaan, saya jadi gandrung memakainya saat bepergian, bahkan untuk kerja pun saya kerap memakainya. Mungkin karena longdress itu kan praktis ya makenya, gak ribet, makanya saya sering memakainya. Mami bahkan sering menegur saya ,"kamu kayak cuma punya baju itu , mbak. Itu lagi itu lagi yang dipake." Saya cuma bisa nyengir. Habis nyaman, sih!

 Saya juga punya cerita lain tentang longdress ini. Di suatu kesempatan saya pernah mengenakannya saat bertemu dengan dia-yang-sudahlah-tak-usah-disebutkan-namanya. Saya janjian dengannya untuberkunjung ke rumah kakak saya. Rumah kakak saya dekat dengan rumah sahabatnya, tempat dia menginap saat berkunjung ke kota saya, maka saya memintanya untuk main ke tempat kakak saya saja, sekalian saya bisa melepas rindu dengan ponakan saya. Dia datang tak lama setelah saya mengirim kabar kalau saya sudah di rumah kakak saya. Dia datang membawa buku-buku yang dipinjam dari rumah saya. Dan tahukah, sepanjang di rumah kakak saya dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan membaca buku. Mungkin dia bosan. Mungkin dia bingung ada di rumah kakak saya. Saya malas bermungkin-mungkin, dia pasti punya alasannya sendiri. Maka saya tidak mau ambil pusing dan saya pun sibuk main dengan ponakan, juga sesekali mengajak ngobrol dia yang masih asyik dengan bukunya. Saya tahu terkadang saat membaca buku kita bakal asyik masuk ke dalam cerita yang dibanfun sang penulis, karena saya juga pecinta buku, tapii, bisa nanti dulu gak sih bacanya? Kan jarang-jarang bisa ketemu. Bisa cerita-cerita. Begitu kira-kira suara hati saya. Saya pun beranjak dari tempat duduk, saat kemudian dia berkata, "please turn around..." Aneh. Sedari tadi dia asyik membaca, tapi tahu-tahu menyuruh saya. Namun seperti kena mantra, saya pun menurutinya. Berputar di hadapannya. Dan dia pun tersenyum, lantas berkata"you look sexy." Saya tidak tahu harus bilang apa dan saya juga butuh cermin segera untuk melihat ekspresi saya, bersemu merahkah, atau bagaimana? Namun untuk menutupi keterkejutan saya, saya pun membalas ucapannya, "and pretty, hah?" . "Yes, you look sexy and pretty wearing this"

Setelah kejadian itu saya pun bertekad untuk kerap kali bertemu dia mengenakan longdress tersebut. Bukan karena saya dibilang seksi dan cantik saat mengenakannya (walaupun saya senang dan melambung tinggi saat dipuji), tapi lebih ke ingin menyenangkan dia. Tapi justru saya tidak pernah mengenakan longdress ini lagi saat di beberapa kesempatan bertemu dengannya. Dan dia pun tidak menanyakannya. Mungkin ada baiknya juga saya tak lagi mengenakannya di hadapannya. Agar  kesan yang tertinggal dari longdress ini tetap surprisingly sweet, seperti saat dia yang saya pikir cueek, tapi ternyata memperhatikan saya dengan melontarkan pujian yang manis dan membuat saya bersemu merah.
 
Sekarang longdress ini tergantung di kamar. Pertanda saya habis mengenakannya, dan akan mengenakannya lagi untuk dua kali pakai sebelum dicuci. Ya, saya sering sekali mengenakannya. Bukan karena pernah mendapatkan pujian, tapi karena kepraktisannya saat memakainya. Dan saat saya mendapatkan pujian, itu jadi kenangan tersendiri buat saya pribadi. Ohya, di awal tadi saya bilang kalau longdress ini awalnya milik mami dan mungkin sudah berumur 30-an tahun. Saya jadi penasaran apa mami pernah mendapat pujian juga ya? Dari papi mungkin :). Yang jelas longdress ini pasti telah menyimpan banyak kisah, bertemu banyak orang, juga banyak berjasa untuk mendukung pemakainya untuk tampil cantik. Keep stunning on me, dear longdress!



August 5th, 2013
02:07 a.m.

Note : Thanks for your long-time-ago compliment. Red effect on my face won't go away even I just recall that moment. You might forget, but I keep it.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text