Social Icons

Pages

Minggu, 18 Agustus 2013

Kartu Undangan

Kartu undangan itu tergeletak begitu saja di kasur. Undangan buat mami di tanggal 18 Augustus 2013, sebelum menyingkirkannya saya membacanya karena tergeletak di kasur, tempat buat tidur. Di tanggal yang sama saya jauh-jauh hari sudah bikin janji sama teman SMP saya untuk ketemuan, reunian kecil-kecilan dibilang, karena kami yang dari sekitar tiga belas tahun yang lalu (wiw, lama juga yak), masih tetap berbadan kecil dan mungil dan kami hanya jalan berdua saja. Saya pun janjian untuk bertemu di toko buku pukul 10.30. Setelah janjian dengan teman diatur dan teman saya pun mengiyakan, saya baru kepikiran kalau ada undangan buat mami, dan pastinya mami akan mengajak saya. Tapi mami belum bilang ke saya. Mungkin dia sudah janjian dengan kawannya. Tak lama kemudian, mami baru ingat kalau ada kondangan dan langsung minta ditemani saya. Nah kan, saya udah ada acara dari jauh-jauh hari pula. Saya pun kembali mengambil undangan yang tadi disingkirkan, melihat kapan acaranya dimulai, dan dimulai pukul 10.00. Akhirnya, saya mengundur waktu janjian saya satu setengah jam, jadi setelah menemani mami kondangan, saya langsung menemui teman saya itu.

Tadi pagi saya bangun kesiangan, padahal masih harus mencuci baju yang sudah menggunung. Kalau tidak dicuci hari ini bakal merusak siklus busana kerja di seminggu ke depan, maka begitu bangun saya langsung mencuci baju. Setelahnya, saya mandi dan siap-siap untuk kondangan. Mami tinggal mengganti baju dinasnya dengan baju kondangan dan siap untuk kondangan. Melihat mami yang sudah lebih siap dari saya, saya pun jadi buru-buru, tidak sempat makan dulu padahal habis mengurusi cucian baju. Tapi saya pikir nanti toh di tempat kondangan akan makan. Akhirnya, saya dan mami berangkat kondangan pukul 11 dengan asumsi acara pasti sudah dimulai dan tinggal makan siang, lantas pulang.

Sesampainya di tempat kondangan, ternyata oh ternyata acaranya baru dimulai. Masih ada rangkaian acara yang harus dilewatkan. Sementara pada tahu kan, saya lapar bukan kepalang! Terlebih, saya sudah ada janji dengan teman saya. Saya merasa tidak enak kalau memundurkan lagi jadwal ketemuannya, dan ternyata teman saya sudah di jalan menuju tempat bertemu. Saya masih berharap rangkaian acara yang tertera di kartu undangan dimulai pukul 10 bisa dipercepat saja, atau bahkan dilewati. Tapi rangkaian acara itu bukalah tayangan di DvD yang bisa saya kendalikan dengan remote control. Waktu pun akhirnya tiba di pukul 11.30. Saya pun berhitung perjalanan menuju ke toko buku itu sekitar 20 menit. Akhirnya saya bilang ke mami kalau harus pergi sekarang karena saya tidak mau membuat teman saya lama menunggu. Saat rangkaian acara memasuki ke ceramah, saya beranjak pergi, setengah berlari, berlari dengan perut yang lapar. Oh ya, saya tadi di tempat kondangan duduk di dekat pondokan pempek dan tekwan. Bau tekwannya  tentu sudah semerbak tercium, dan saya lapar, dan saya harus meninggalkan tempat itu sebelum waktunya makan.

 Saat saya sudah menaiki bus trans, teman saya mengirim sms mengatakan kalau dia sudah sampai. Jam di handphone saya menunjukkan pukul 12:05. Yah, saya terlambat! Tapi saya sudah dekat dengan tempat tujuan, jadi setidaknya teman saya tidak menunggu lama. Sesampainya di toko buku, saya berkeliling dulu, siapa tahu saya bisa menemukan teman saya itu tanpa petunjuk di sisi mana dia berada. Perut saya apa kabar? Tentunya masih meronta minta diisi makanan, tapi malah mata saya yang saya manjakan dengan melihat-lihat buku. Saya tak kunjung bertemu teman saya itu. Baru kemudian saya menanyakan dimana dia berada, dan barulah kami bertemu. Setelah berjalan-jalan lagi *dengan-perut-yang-tahu-sendiri-dong-ya-dari-pagi-habis-mencuci-dan-lari-lari-belum-makan-itu-gimana-rasanya*, teman saya bertanya akan kemana lagi. Sebelum saya pingsan, saya cepat menjawab, "ke tempat makan, yuk!"

Pelajaran hidup hari ini : sebelum kondangan harus sudah makan dulu karena sekalipun di undangan yang tersebar tertera acara dimulai pukul berapa, tapi belum tentu akan dimulai pukul itu juga. Jadi, jangan coba-coba seperti saya ini kalau tidak mau semaput yaa! ;)


Note : sepulang dari saya pergi dengan teman saya ini, saya kepikiran untuk menulis cerita ini. Ketika saya mencari kartu undangannya untuk difoto, ternyata kartu undangannya sudah masuk kotak sampah . Malang sekali nasibnya yah.. :( Begitu sampai rumah mami pun langsung bertanya, "jadi, kamu makan apa,mbak?" || "Makan nasi goreng,mi. Ditraktir pula." Dan saya pun bisa tersenyum penuh syukur, sehabis kelaparan, pas makan berasa nikmat, perut kembali full , uang gak berkurang cuma buat ongkos doang, dan.... bisa terhubung lagi dengan teman lama. :) Eh, ini saya sambil ngetik tercium bau pempek niih! Mami goreng pempek ternyata! Makan dulu yaaa~~~


unggah foto pempek aja yaaah.. nyam..nyaam


August 18, 2013
21:10 p.m.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text