Social Icons

Pages

Selasa, 06 Agustus 2013

Glory Glory Greeny!


Greeny dalam pangkuan! ;)) Mari kembali bersesakan greeny sayang..


Dari sekian banyak benda-benda yang berserakan di kamar saya, saya paling ingat dengan awal kedatangan benda ini ikut menghuni kamar saya. Ia datang dan bergabung meramaikan kamar saya sejak dua puluh lima September , di saat umur saya bertambah menjadi dua puluh satu tahun. Ia merupakan kado ulang tahun dari teman-teman tersayang, my partners in crime & haha-hihi :D. Sejujurnya ini merupakan kali pertama saya mendapatkan kado dari orang-orang di luar keluarga. Bahkan keluarga saya pun jarang sekali memberi kado. Tak mengapa tidak mendapatkan kado, berada di orang-orang yang menyayangi kita dan kita sayangi sudah merupakan kado tersendiri, diiringi doa yang dipintal ke langit dari orang-orang terkasih. Itu sudah merupakan hadiah yang indah! Saat saya mendapatkan hadiah dari orang-orang tersayang, tentu saja perasaan saya tambah membuncah. Saking buncahnya saya, saya langsung meminta izin untuk langsung membuka kadonya, yang langsung diamini oleh teman-teman tersayang, daaan taraaaa.... saya mendapatkan boneka! "Tuh kita beliin lo boneka. Biar lo cewek dikit gitu. Biar lo ada kawannya kalo malem-malem, gak lagi sok mandiri en penyendiri." Begitu kata pengantar dari mereka, dan saya cuma bisa tersenyum sambil membatin, "apaan sih mereka ini?" 

Di mata teman-teman saya, saya adalah sesosok cewek yang cuek, tapi juga bisa jadi perhatian saat diperlukan, juga sangat mandiri. Saya memang terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Dalam bepergian misalnya. Saat harus pergi ke mana gitu, saat teman-teman saya sibuk mencari tebengan atau seseorang yang bisa mengantarkan mereka ke tempat tujuan (bisa minta tolong ke pacar, mantan, teman, atau gebetan), saya memilih pergi naik angkot saja selagi tempatnya bisa dijangkau dengan angkot. Selain saya tidak bisa meminta diantar siapa pun, toh kalaupun ada saya memilih untuk tidak merepotkan orang selagi saya bisa melakukannya sendiri. Saya juga yang paling penyendiri diantara mereka, yang paling mempunyai tabir yang tak tersentuh oleh mereka. Saya memang bukanlah tipe orang yang mudah mengungkapkan atau menunjukkan perasaan. "Susah tuh Git cari bonekanya yang warna ijo. Ada juga boneka ijo yang kodok, tapi masa lo dikasih boneka kodok sih. Tapi akhirnya nemu juga deh." Saya pun kembali tersenyum. Seharusnya tak mengapa dibelikan boneka kodok. Kali aja kalau saya cium berubah jadi pangeran :D. Saya pun menyampaikan terima kasih dengan perasaan tulus. Saya senang mereka mau bela-belain cari boneka dengan warna kesukaan saya, hijau.

Karena warnanya yang hijau (walau tidak dominan hijau), saya pun menamainya "Greeny". Greeny pun jadi teman tidur saya. Yang suka saya belai, peluk, bahkan saya cubit-cubit kalau sedang gemas. Terkadang saya juga bercerita ke greeny tentang keseharian saya. Benar ternyata tujuan teman-teman saya memberikan greeny, agar saya punya teman yang lain, yang bisa dijadikan tempat meluapkan sesuatu walaupun yang diluapi tidak bisa merespon apa-apa. Terkadang kita memang hanya butuh mengeluarkan apa yang bergemelut di dada dan kepala, tanpa mendapat tanggapan apa-apa. Dan barulah akhirnya kita merasa jernih untuk kemudian baru mengatasi apa yang telah berkecamuk selama ini.

Banyak yang mengira kalau greeny ini pemberian dari dia-yang-sudahlah-tak-usah-disebut-namanya. Memang timing kedatangan greeny berdekatan dengan saat saya mulai dekat dengan dia. Dia pun sudah saya kenalkan dengan greeny secara langsung. Saat itu di malam hari dia menunggu jemputan dari sahabatnya, saya yang sudah mengantuk sekali menunggui, dan saya pun mengajak greeny untuk ikut menemani dan sekalian berkenalan dengannya. "Ini greeny. Yang sering aku ceritain." Begitu kalimat perkenalannya. Setelah perkenalan itu, kemudian terkadang dia juga suka bertanya , "greeny apa kabar?" atau, "greeny sedang apa?" :D Ternyata dia pun ikut menanggapi keberadaan greeny di hidup saya. Mungkin karena saya yang menularinya untuk "menghidupkan" greeny karena saya kerap bercerita padanya apa yang saya lakukan dengan greeny. Ya itu, terkadang saya peluk, saya cubit, bahkan tak jarang saya ileri :D. Oh ya karena saya tidak bisa mengontrol diri saya dan il*r saya saat tidur, maka saya memutuskan untuk menyimpan greeny. Demi kebaikannya.


Sudah lama sekali saya menyimpan greeny di lemari papi, karena terkadang saat ada ponakan saya, greeny akan dilempar-lempar, jatuh, dan menjadi kotor. Saya tidak mau melihat greeny dekil dan kotor. Saya menyimpannya demi kebaikannya. Tunggu dulu? Demi kebaikannya. Gimana kalau greeny maunya di luar saja? Itu kan mau saya melihat greeny tetap bersih, tidak dekil. Sudah lama sekali saya tidak bercengkrama dengannya. Terkadang memang sesuatu yang sudah lama berada di dekat kita membuat kita lama-kelamaan jadi mengabaikannya. Maka sekarang saatnya greeny keluar dari persembunyian dan kembali melihat dunia - kamar saya, juga jadi kamarmu, greeny! :)

Note : buat dia, maukah kembali sekadar bertanya kabar greeny gimana. Tak perlu tanyakan kabar pemiliknya. Cukup ke greeny saja. Karena saya tidak akan pernah merasakan cukup hanya dengan ditanya kabar saja.


August 7th, 2013
01:47 a.m.




1 komentar:

 

Sample text

Sample Text