Social Icons

Pages

Kamis, 24 September 2015

Seruit : Serunya Kumpul Keluarga dengan Makan Bersama

nyeruit bersama keluarga (diambil dari path: meizifitriana)


Jika di postingan sebelumnya Pos Cinta sudah kasih kesempatan untuk membahas kuliner di setiap kota, kali ini di tema rumah dan keluarga, saya ingin membahas makanan yang disajikan saat berkumpul bersama keluarga. Berbicara mengenai rumah dan keluarga, rasanya kalau kita sedang berkumpul bersama keluarga tak lengkap rasanya kalau tidak ada hidangan yang disajikan. Berhubung dalam keluarga saya tidak ada acara tertentu sesuai dengan adat (karena saya kan pujakesuma—putri Jawa kelahiran Sumatera), juga rumah khas Lampung yang sulit ditemui di kota Bandar Lampung (ada sih di pinggir jalan dekat tempat kerja, tapi gak sempat foto dan gak terlalu paham tentang filosofi bentuk rumahnya), jadilah mari kita bahas apa yang biasanya disuguhkan saat kumpul keluarga, terutama bersama keluarga yang bersuku asli Lampung.

Sebagai pujakesuma, sebenarnya saya sudah mulai terkontaminasi oleh kebiasaan dari tempat saya tinggal. Mulai dari cara berbicara yang seperti orang Sumatera (ngomongnya gak bisa lembut, mesti pake suara yang keras, tapi gak berarti marah loh), pun masalah lidah yang lebih suka masakan Sumatera yang rasanya asin dan pedas (malah gak doyan masakan Jawa yang cenderung manis). Nah, untuk di Lampung sendiri, ada makanan khas yang biasanya disuguhkan saat kumpul keluarga, yaitu seruit. Seruit itu sebenarnya cuma campuran sambal terasi, tempoyak, dicampur ikan, terong, dan telur rebus (pilihan-- kalau ada). Dicampurnya dengan cara diulet-ulet aja gitu pake tangan. Hiii, di awal mungkin bikin gak nafsu makan yah mengingat cara buatnya gitu amat, belum lagi yang gak doyan sambal apalagi tempoyak, tapi kalau disantap bersamaan itu rasanya.... tambah enak dan nikmat! Saya sendiri awalnya gak doyan sama seruit. Paling kalau lagi ada acara makan-makan sama keluarga dan nyeruit, saya cuma ambil ikan, sambal dan tempoyak aja, kemudian melipir makan di pojokan karena pusing liat orang ngulet-ngulet bikin seruit. Apa enaknyaaa? Lantas suatu kali ibu saya pernah ikutan tergoda untuk nyobain, dan saya pun memberanikan diri untuk ikutan makan, huaaah..ternyata ooh ternyata... sedap rasanya!

Jadi, kalau ada waktu berkunjung ke Bandar Lampung dan diajakin nyeruit, saran saya sih ikutan aja. Kalau takut gak doyan, boleh dengan ikut-ikutan makan ikan, atau lalapannya saja :D. Atau ikutan nyeruit, tapi bikin campurannya sendiri sesuai selera saja. Nyeruit juga bisa jadi sarana untuk mengakrabkan keluarga. Saya sering diajak nyeruit bersama keluarga yang bersuku Lampung. Biasanya mereka malah senang kalau ada yang bukan dari suku Lampung tapi doyan seruit. Biasanya saya dikomentarin, “wah, doyan seruit juga. Ayo makan lagi!” Hihihihi habis beneran deh, enak, sedap, dan lebih semangat saat makan bersama-sama, apalagi bersama keluarga yang menyayangi dan mendukung kita. :)

Kota Bandar Lampung pun kerap mengadakan acara nyeruit jejama (nyeruit bersama). Acaranya biasanya diadakan di Lapangan Saburai dengan mengundang instansi pemerintahan dan sekolah-sekolah di Bandar Lampung untuk berpartisipasi makan seruit bersama. Sayangnya saya gak pernah ikutan acara ini jadi gak bisa cerita lebih lanjut.

acara nyeruit jejama (diambil dari website sdnegeri2talangbandarlampung)

Begitulah cerita tentang kebiasaan keluarga di kota saya kalau sedang berkumpul. Bagaimana dengan di kotamu? :)


24 September 2105
15:30



0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text