Social Icons

Pages

Rabu, 09 September 2015

Pasar Bawah

Pasar Bawah


Jika diperhatikan saat sedang ada waktu untuk memperhatikan, masyarakat Lampung ini menyukai kepraktisan. Sebenarnya perhatian secara bebas ini terlihat dari nama-nama tempat di Bandar Lampung yang dilabeli dengan sederhana, sesuai dengan lokasi berada. Seperti tempat yang akan saya bahas kali ini, yaitu pasar bawah. Sesuai dengan namanya, pasar ini terletak di bawah tanah. Kalau di luar negeri ada kereta bawah tanah, maka di Bandar Lampung juga tidak mau kalah dengan pasar bawahnya :D. Pasar Bawah terletak di terminal Ramayana (atau terminal Tanjung Karang), tepatnya di bagian bawahnya. Berada di pusat kota Bandar Lampung, Pasar Bawah menawarkan pilihan bagi masyarakat kota, khususnya ibu-ibu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Jika dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya di Bandar Lampung, seperti pasar pasir gintung, pasar tugu, pasar tamin yang termasuk pasar besar dan harga barang-barang yang dijual sedikit lebih murah, untuk Pasar Bawah termasuk pasar kecil walau berada di pusat kota yang strategis. Namun Pasar Bawah ini juga bisa dijadikan pilihan, terutama oleh ibu-ibu pekerja karena letaknya yang strategis dan masih menyediakan sayuran yang segar dan cukup komplit sekalipun hari telah siang.

Saya pun jika diharuskan memilih untuk berbelanja di pasar mana, maka saya akan memilih Pasar Bawah. Mengapa? Karena tempatnya yang tidak terlalu besar dan praktis. Jujur saja saya tidak terlalu suka berbelanja di pasar karena tempatnya becek dan bau, banyak pedagang berjejer (yah namanya aja pasar)  yang malah membuat bingung dan bikin pegal karena mau tak mau jadi mengitari kompleks pasar, belum lagi malasnya saya terlibat proses tawar menawar yang terkadang alot dan menyebalkan, maka saya memilih pasar yang tempatnya kecil, hanya terdiri dari sau kompleks kecil, namun menyediakan pilihan berbelanja dengan kualitas baik dan harga tidak terlalu mahal plus tidak ada acara tawar-menawar (yang kalau pembelinya nawar, dijawab dengan: "harganya sudah pas, bu.. *dan memang paling beda 500-1000 dengan pasar induk*), maka Pasar Bawahlah tempatnya.

Di Pasar Bawah juga terkenal dengan pusat toko buku pelajaran sekolah. Maka tak heran kalau saya sudah familiar dengan tempat ini dari zaman berseragam putih-merah karena saya sering diajak ibu untuk memilih sendiri buku-buku pelajaran sekolah, yang setelahnya terkadang ibu saya ikutan mampir belanja sayuran atau ikan segar.  Saya juga suka menyetorkan buku-buku bekas di toko-toko buku di Pasar Bawah untuk kemudian ditimbang dan dihargai sejumlah uang yang lumayan untuk jajan (daripada bukunya dibuang cuma-cuma, kan...)

Walaupun begitu, Pasar Bawah masih perlu untuk berbenah. Saya lihat walaupun pasar ini berada di pusat kota, tapi tak terlalu banyak masyarakat yang berbelanja di sini. Mungkin karena tempatnya yang berada di bawah tanah (atau kolong terminal sih tepatnya) sehingga membuat tempat ini terkesan kumuh dan panas. Memang Pasar Bawah terlihat kotor, walau tingkat kekotorannya bagi saya masih termaafkan dan tidak separah di pasar-pasar lainnya.
Dalam kegiatan di pasar, pastinya terjadi interaksi antara penjual dan pembeli. Di Bandar Lampung, bahasa yang dipakai di pasar adalah bahasa Indonesia, atau bahkan banyak pedagang yang menggunakan bahasa Jawa. Mengingat Lampung di abad 19 (kata google) dijadikan tempat transmigrasi masyarakat Jawa, membuat pertumbuhan Lampung juga diwarnai oleh kehadiran dan kerja sama dengan para penduduknya, baik penduduk lokal maupun pendatang. Bahasa Lampung sendiri jarang terdengar dalam interaksi masyarakat, hanya digunakan dalam percakapan keluarga di rumah saja atau saat ada acara adat.

tangga menuju Pasar Bawah.
disambut dengan toko buku dan seragam sekolah






mari... petenya, pak.. bu...



9 September 2015
17:05 

2 komentar:

  1. Ternyata ada toko buku pelajaran di pasar juga ya :)

    by the way salam kenal :)

    http://www.piazakiyah.com

    BalasHapus
  2. Iya, ada toko buku pelajaran dan harganya relatif murah dan cukup lengkap. salam kenal juga :)

    BalasHapus

 

Sample text

Sample Text