Social Icons

Pages

Jumat, 03 Mei 2013

Mimpi Nano-Nano


Membiarkan pergi adalah sama seperti kita berdiri di halte, lantas setelah ditunggu lama, sebuah bus mendekat, penumpang naik, bus beranjak jalan, menjauh, dan kita tetap berdiri di halte tersebut. Menatapnya dengan segenap perasaan.

Membiarkan pergi adalah salah satu cabang perasaan sejati. Seberapa lama pun kita telah menunggu bus itu, seberapa penting urusan kita, namun kita,membiarkan pergi dgn ikhlas, karena boleh jadi itu keputusan terbaik atas nama kehormatan perasaan - Tere Liye




Dan apa yang saya baca dua malam yang lalu terekonstruksi dalam mimpi yang campur cari. Begini mimpinya:


Saya ada di halte bus, nungguin bus lewat *ya kalo di halte bus ya nungguin bus lah ya, masa nunggu kereta*abaikaaan* nah terus tiba-tiba saya tiba di suatu kampus yang dalam mimpi saya, tata letak gedungnya lebih mirip gedung esempe saya dulu. Ternyata, di mimpi ceritanya saya menantikan anak kuliahan bubar kelas. Di dalam mimpi sebenernya heran juga kenapa yang awalnya tadi lagi menanti bus di halte bus, tiba-tiba bisa pindah ke kampus asing tapi serasa familiar itu. Lanjut lagi cerita mimpinya: tak lama setelah kebingungan saya *bahkan di dalam mimpi aja binguung* ternyata ooh ternyata, ada sesosok yang sungguh, saya nanti-nanti, saya rindu,  tempat rasa-rasa ini tertuju turun dari kelas, membuat gaduh dan mengajak teman-temannya untuk bolos kuliah, tertawa-tawa, sementara saya cuma bisa menatap dari pojokan, diam, melihat tawanya, senyumnya yang jarang terhias, tapi sungguh sangat menyenangkan melihat senyumnya lagi :), dan sekali lagi, saya cuma bisa diam, memandang dari kejauhan, tanpa perlu yang dipandangi tahu : saya telah menunggu, dan saat yang ditunggu datang, saya biarkan ia berlalu. But drama won't stop teasing me : saat sepertinya yang ditatapi berlalu, layaknya adegan drama di film-film / sinetron, yang ditatapi berbalik & menangkap tatapan saya -- terkesima saat dua pasang mata bertemu. 

Dan whualaa,  tiba-tiba saya duduk di sofa, dan di hadapan saya ada seorang teman menggoda : "Jadi.... ceritanya sekarang lagi deket sama yang ini?" Tetiba ada Omar Borkan *hayooo,ada yang tau gak siapa?* duduk di samping sayaa *ngencess* :O~~~ Dan sepertinya saya cuma bisa terbengong-bengong di dalam mimpi : "mimpi macam apa iniiiii~~~

Note : cerita mimpi ini adalah kisah nyata. Terlepas dari mimpi itu sendiri hanyalah fiktif belaka, tapi apa yang saya mimpikan beneran tertuang di dalam alam mimpi saya. Heran bisa mimpi gitu, tapi saya orangnya suka mikirin kenapa yaaa bisa mimpi gitu, hhmmm... mungkin karena saya suka OL malem-malem terus akhir-akhir ini lagi booming Omar Borkan, jadilah ampe kebawa mimpi :D.
But to be honest, I prefer to see your smiling face than OB face... :) 


Foot note: Duluu malah mimpinya berbentuk kata-kata, seperti tulisan atau sms-sms . Dasar pemimpi yang aneh!









May 3rd, 2013
11:22 p.m.  

2 komentar:

  1. hahaha, sering mimpi yg begitu, belajar di kelas bareng temen-temen kuliah. semalem malah mimpi temen-temen kuliah bakar ikan di atas genteng rumah gue. heuuuuu~~~~~

    btw, boleh kali yaa si Omar maen ke mimpi gue. hkhkhk.

    BalasHapus
  2. ya mending itu tema mimpinya satu, lah ini campur-campur , gak tematik pula.. bingung tauu ngimpiinnya sampe bangun tidur efeknya pun masih berasa...

    mmm, wani piro ngundang Omar di mimpimuuh? kemaren itu aku dapet free - trial dream.. sekarang sih udah harga normal hahahhaha :DD

    BalasHapus

 

Sample text

Sample Text