What'd you miss the most from me? || Mmmm, I miss your smile and your smell.
Tidak ada yang spesial sebenarnya dengan parfum-parfum yang ada di kamar, tidak ada bau yang tertinggal dan membentuk kenangan karena belakangan ini saya suka menganti-ganti parfum. Sebenarnya saya bukanlah orang yang gandrung dengan parfum, hanya sekadarnya agar tetap segar saja. Saya juga jarang mengganti parfum saya, jika sudah suka dengan wangi parfumnya, maka saya akan terus-terusan memakainya. Sampai pada suatu masa di mana saya ingin menganti parfum saya, tidak memakainya terus-terusan lagi, agar tidak ada lagi yang tertinggal membangunkan kenangan.
What'd you miss the most from me? || Mmmm, I miss your smile and your smell. Seketika percakapan itu melintas di kepala seiring dengan berputarnya kipas angin di dalam kamar. Seperti parfum yang tumpah dan baunya kembali menguap di udara, memori di kepala menumpahkan apa yang bergejolak di dalamnya beserta dengan baunya yang seolah tercium kembali.
Pernahkah kamu ingat seseorang hanya dari baunya? Memori di kepala rasanya kesulitan untuk menggambarkan bagaimana bentuk wajahnya, perawakannya, tapi kamu bisa teringat jelas dengan baunya? Pernahkah kamu rindu seseorang akan baunya? Sungguh, merindu baunya adalah tahapan rindu tingkat khayangan, rindu yang teramat rindu dan terlalu. Jika kamu rindu menatap wajah seseorang, bisa sedikit tersalurkan dengan memandangi fotonya. Masih tetap rindu memang, tapi setidaknya ada yang bisa dilakukan untuk meredam rindu. Jika kamu rindu mendengar suara seseorang, kamu bisa meneleponnya, berbicara panjang dengannya. Atau meneleponnya sampai ia berkata halo, kemudian kamu matikan sambungan teleponnya. Rindu tetap ada, tapi setidaknya kamu berhasil mendengar suaranya. Bagaimana jika rindu akan baunya? Sungguh, rasa rindu yang satu ini tidak dapat diwakilkan. Kamu harus bertemu langsung dengan sumber bau itu.
Dan saya pun sampai di tahapan rindu itu. Rindu membau, seperti dia yang dulu rindu. Dulu. Ya, dulu. Sekarang? Sekarang gantian saya yang hanya bisa merindu, sambil menjalani hidup ke depan yang saya harap mengalun merdu, menenggelamkan pilu.
August 13, 2013
11:17 p.m.
.
0 komentar:
Posting Komentar