Saya
memiliki handphone sejak kelas tiga SMA. Saat itu sudah mulai banyak
teman-teman yang menggunakan handphone, sementara saya mesti bersabar
mengumpulkan uang terlebih dahulu untuk memiliki handphone. Ya, sejak kecil
saya memang dididik untuk tidak selalu langsung mendapatkan apa yang
diinginkan. Walau mungkin suatu hal yang saya inginkan itu dapat dengan mudah
dipenuhi oleh orangtua, tapi saya selalu diajarkan untuk melewati suatu proses
terlebih dahulu sebelum mendapatkan sesuatu. Maka untuk urusan handphone, butuh
waktu yang cukup lama buat saya untuk mendapatkannya.
Hal ini pun berlaku juga untuk handphone saya yang satu ini, handphone ketiga saya yang dibeli dengan mengumpulkan uang dari gaji saya. Lumayan juga bisa membeli handphone yang juga bisa dipakai buat online, bisa memiliki beragam aplikasi sesuai keinginan. Walau begitu, makin ke sini saya malah jarang mengaktifkan layanan internet dari handphone, juga jarang berkomunikasi lewat handphone.
Saya telah memiliki handphone ini selama hampir sepuluh bulan. Handphone saya yang lama sebenarnya masih bisa berfungsi dengan baik, hanya saja saya ingin mengganti suasana dengan memiliki handphone baru. Namun, dibanding dua handphone saya sebelumnya, handphone inilah yang belum punya chemistry yang kuat dengan saya. Begini, saya pernah tidak membawa handphone saat pergi seharian, dan saya merasa biasa saja, tidak khawatir akan ada yang menghubungi saya. Juga saat handphone saya tertinggal di tempat kerja dan disimpan teman saya. Waktu itu pernah handphone lama saya yang tertinggal dan saya minta tolong untuk handphone-nya diantarkan ke rumah saya. Tetapi dengan handphone ini tidak. Saya santai saja dan tidak meminta untuk diantarkan, karena saya tahu handphone
0 komentar:
Posting Komentar