Setelah menjalani rutinitas yang
menjemukan dan menghadapi minggu yang sibuk, ini saatnya untuk melepaskan lelah
dan berekreasi bersama! Ada satu tempat di Bandar Lampung yang bisa dijadikan
sebagai tempat rekreasi dan berkumpul bersama orang-orang terkasih, yaitu Alam
Wawai. Kali ini Bandar Lampung punya tempat dengan mengusung nama tempatnya
menggunakan bahasa Lampung – wawai yang artinya baik, juga bisa diartikan
indah. Jadi, Alam Wawai diartikan sebagai alam yang indah. Alam Wawai merupakan
taman yang ramah lingkungan, sesuai dengan branding-nya
: eco friendly park.
Terletak di daerah dataran tinggi
kawasan Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, pemandangan yang sejuk dan
menentramkan langsung terasa begitu memasuki Alam Wawai. Tanaman yang hijau
tertata rapi, membuat suasana dan perasaan ikut sejuk dan tentram. Beralaskan
rumput dan beratapkan langit, berada di Alam Wawai membuat kita merasa dekat
dengan alam dan takjub akan keindahannya. Ada bangku-bangku dari kayu yang bisa
jadi tempat untuk duduk-duduk menikmati pemandangan alam. Juga ada yang unik,
yaitu tempat pembuangan sampah yang dibuat dari plastik dan bambu, di-design
dengan cantik dan hampir di setiap pojok tempat disediakan tempat sampah agar
pengunjung bisa tertib membuang sampah pada tempatnya. Di kejauhan kita juga
bisa melihat pemandangan hijau kota Bandar Lampung di kawasan Sukadanaham yang
masih asri. Juga ada pemandangan teluk Lampung yang dapat kita nikmati, berpadu
dengan birunya langit.
Setelahnya kita bisa berjalan
menuruni undakan-undakan hijau yang juga ditanami berbagai bunga. Saat akan
menuruni jalan, kita bisa melihat camp
site yang tersusun rapi dengan tenda-tenda seperti suku indian, membuat
kita tidak sabar untuk menuju tempat kemah dan mengabadikan momen di sana. Tak
hanya tenda di tempat kemah yang bernuansa indian, toiletnya pun dibentuk
seperti ada di pedalaman dengan desain pintu ada jerami rumbai-rumbai. Awalnya
bingung buka pintunya gimana dan sedikit risih dengan hiasan rumbai-rumbainya
(kesannya jadi gak bersih dan beneran kayak lagi kemah dan masuk ke suku
indian), tapi kebersihan toiletnya terjaga. Pun ada musholla dengan menggunakan
tenda. Konsep taman ramah lingkungannya benar-benar terasa.
Puas berjalan-jalan, atau
sesekali bertemu anak-anak yang sibuk berlarian, saat lapar kita bisa
mengunjungi kantin kecil di Alam Wawai. Masih menggunakan tenda besar dengan
dihiasi temaram lampu-lampu kecil, membuat kantin ini terlihat romantis (atau
mata saya saja yang meilihatnya begitu :D). Harga makanan yang ada di sini
masih rasional, mengingat biasanya kalau di tempat wisata harga makanan menjadi
mahal, tapi di sini harganya standar dan lumayan menolong perut yang
keroncongan. Ada mi seduh, jagung bakar, roti bakar, nasi bakar, ayam bakar. Kebetulan
saat ke sana sedang hujan, jadi saya dan teman-teman berteduh di tenda kantin.
Karena suasana dingin, jadilah perut lapar dan tergoda untuk pesan makanan, dan
rasanya juga lumayan. Entah karena lapar :D.
Saat sampai di bawah, akhirnya
bisa bertemu juga dengan objek foto berikutnya: yaitu tempat kemah. Di Alam Wawai
ini juga digunakan sebagai tempat kemah. Saya sendiri belum pernah mencoba
untuk kemah :D, jadinya dijadikan tempat berpose saja dulu. Ada juga ruang
terbuka berbentuk lingkaran dengan undakan yang bisa digunakan sebagai tempat
menonton konser. Terakhir ada acara konser Mocca di sana. Sayangnya saya nggak
bisa nonton karena terkendala tempat dan waktunya yang malam.
Dengan harga masuknya Rp. 20.000 di
akhir pekan, Alam Wawai menawarkan pilihan untuk yang ingin berekreasi dan dekat
dengan alam. Tatanan tamannya yang apik membuat tempat ini sesuai dengan branding-nya : Alam Wawai – an eco friendly park. Hanya saja untuk
akses kendaraan ke sana yang masih terbatas harus menggunakan kendaraan pribadi
dan jalan masuknya yang sempit. Tapi begitu sampai di sana, that’s worth it.
27 September 2015
19:27
pgn ksana
BalasHapus