To whom it may concern...
Hai kamu... ya kamu.. sekalipun aku gagal mengembalikan memoriku akan namamu (seingatku Fakhie.. atau Rezzie? ) namun aku bisa mendeskripsikanmu : tinggi, kurus, berkacamata, dan aktif Pramuka. Tanpa bertemu, hanya dari barisan kata yang terangkai tentangmu -- tapi semuanya seolah melekat, membuat terasa dekat (sekalipun *sekali lagi* namamu terlupa).
Apa kabar, kamu? terakhir ku tahu kamu tengah menikmati malam api unggun bersama seseorang yang belum ku tahu -- seseorang dari masa lalu? Setidaknya baru itu yang disampaikan ayahmu. Aah, ingin mengikuti perkembanganmu, kisah-kisahmu.. Tahukah, aku mencari-cari dimana ku simpan akanmu. Rasanya di alam sadarku tak pernah menghapus apa yang pernah dikirimkan sang ayah untuk kemudian ku baca, untuk ku nikmati setiap rangkaian kata, untuk ku telusuri adakah yang bisa terangkai menjadi lebih indah.. Sungguh, aku rindu berdekatan denganmu.. kau direngkuhku, tak lepas dari pandangku, senyum dan kernyitan dahi menghiasi wajahku -- karenamu.
Apa kabar, kamu? Apakah sang ayah masih menengokmu? Bahkan mengurusmu? Membiarkanmu tumbuh, hidup, dalam ribuan kata lagi.. Sungguh, ingin kamu terlahir, ada di tengah dunia, memiliki rupa, dan kemudian berada di tangan-tangan dengan beragam pandangan..
Hai kamu.. ku tunggu kelahiranmu. Jika kamu ragu tak ada yang akan merengkuhmu, ada aku..yang siap menyambutmu. Dengan tanganku yang hangat. Dengan tatapku yang lekat. Sampaikanlah pada ayahmu... sampai bertemu!
*inspired from a mellow-catchy song from Yovie W. feat Sita Nurshanti Suratku *
11 April 2013
00.11 a.m.
0 komentar:
Posting Komentar